Obat Saluran Pencernaan ( Gastritis )

HUMAS - RSUP Fatmawati

Tuesday, 25 June 2024 18:54 WIB

Responsive image

Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati

Urutan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, esofagus, lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta anus. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengolah dan mencerna makanan. Gangguan gastritis , meliputi : GERD dan Peptic Ulcer. GERD >> Penyakit yang timbul akibat ada reflux (aliran membalik) isi lambung ke esofagus (pipa saluran pencernaan. Jika esophagus terpapar material lambung dalam waktu yang relatif lama, maka akan terjadi inflamasi pada esophagus. GERD adalah salah satu gangguan terkait asam yang paling umum yang memerlukan terapi penekan asam. Gejala: Sensasi terbakar setelah makan; mulas, regurgitasi atau keduanya, terutama setelah makan Gejala sering diperparah dengan berbaring atau membungkuk dan berkurang dengan antasida. Peptic Ulcer ( tukak lambung) >> Ulkus peptikum (UP, penyakit asam-peptik) adalah suatu keadaan dimana terjadi destruksi menahun pd jar mukosa, submukosa s/d jar otot dari suatu segmen saluran cerna yg berhubungan dengan cairan (isi) lambung. Gejala biasa berupa rasa perih / terbakar di ulu hati, mulas, mual, muntah. Hiperasiditas = keadaan dimana terdapat asam lambung >> umumnya memberikan gejala rasa penuh di epigastrium, kembung, sendawa. Sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam erosi (lubang) pada beberapa bagian saluran cerna (pada lambung). Penyebab tukak lambung >> Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID); lebih sering terjadi pada pasien yang lebih tua, pasien dengan riwayat ulkus atau perdarahan gastrointestinal, mereka yang menggunakan steroid atau antikoagulan, dan mereka dengan gangguan organ utama. Bakteri Helicobacter pylori. Langka; Penyebab lain (tumor jinak dan ganas), keadaan hipersekresi asam (misalnya, sindrom Zollinger-Ellison) Penggolongan obat gangguan gastritis >> 1). Antasida dan Antiulserasi. 2). Antagonis Reseptor H2. 3). Pompa Proton Inhibitor (PPI). 4). Analog Prostaglandin. 5). Pelindung Mukosa Waktu penggunaan obat gastritis >> antasida : dibutuhkan saat terjadi serangan, efek local menetralkan pH lambung. + simeticon jika diikuti begah/kembung. PPI (Prazole) : Jangan menunggu serangan, yang ada malah semakin sakit. Fyi, produksi (sekresi) asam lambung menigkat terutama dipagi hari/ waktu dhuha. Maka, cegah diwaktu ini, minum obat Prazole 30-60 menit sebelum sarapan atau 2 jam setelah sarapan. Aksinya langsung menghambat pompaan asam dan bertahan hingga 12- 24 jam. H2RB: Pada saat istirahat menjelang subuh, produksi asam lambung mulai meningkat dikarnakan aksi histamin di reseptornya pada lambung. Untuk menurunkan produksi asam, kerja histamin dihambat. Artinya kerja ranitidine tidak pada pembentukan asam secara langsung, durasinya 4-8 jam. Sebelum tidur adalah waktu yang lebih baik, saat perut kosong atau 2 jam setelah makan malam. SUCRALFAT : melapisi lambung yang mengalami luka/tukak. Untuk melakukannya dia terlebih dahulu terurai dari senyawa induknya, lalu dapat membentuk gel dengan protein yang ada pada lambung. Fyi, pembentukan gel ini hanya bisa terjadi pada pH maksimal 4 (asam), sehingga minumlah obat ini 30 menit sebelum atau 2 jam setelah makan atau konsumsi obat lambung PPI