KB Suntik: Kontrasepsi Hormonal Praktis dengan Perlindungan Jangka Panjang
HUMAS - RSUP Fatmawati
Tuesday, 05 August 2025 10:59 WIB
Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati
Perencanaan keluarga yang baik menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan populer di Indonesia adalah KB Suntik. Metode ini dipilih karena praktis, tidak perlu digunakan setiap hari, dan memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan. KB Suntik merupakan metode kontrasepsi hormonal yang diberikan melalui suntikan untuk mencegah kehamilan. Hormon yang disuntikkan bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur (ovulasi), menebalkan lendir serviks untuk menghambat masuknya sperma, serta menipiskan dinding rahim agar tidak mendukung implantasi sel telur yang dibuahi. Jenis-Jenis KB Suntik Terdapat dua jenis utama KB Suntik yang dibedakan berdasarkan kandungan hormon dan lama efektivitasnya: KB Suntik 1 Bulan • Mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin. • Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena kandungan estrogennya. • Pola menstruasi lebih teratur dibanding KB suntik 3 bulan. • Kesuburan umumnya cepat kembali setelah penghentian penggunaan. KB Suntik 3 Bulan • Mengandung hormon progestin saja. • Aman digunakan oleh ibu menyusui. • Dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur bahkan tidak terjadi haid. • Membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan kesuburan setelah dihentikan Keunggulan KB Suntik • Efektif dalam mencegah kehamilan hingga 99% jika digunakan sesuai jadwal. • Praktis, cukup disuntikkan 1x dalam sebulan atau 1x dalam 3 bulan. • Tidak memerlukan konsumsi harian seperti KB Pil. • Cocok bagi wanita yang sulit mengingat jadwal minum obat. Efek Samping Serius yang Harus Diwaspadai • Pengguna KB suntik perlu waspada terhadap gejala serius seperti: • Tekanan darah meningkat. • Sakit kepala hebat dan penglihatan terganggu. • Nyeri dada dan sesak napas. • Nyeri hebat di perut bagian bawah. • Bengkak atau nyeri di betis/paha. • Perdarahan hebat dari jalan lahir atau munculnya benjolan pada payudara. Referensi : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana. Jakarta: 2021. Kontributor : Unit Promosi Kesehatan – RS Fatmawati.
Halaman Highlights