Kenalin Penyakit Ambeyen / Wasir ( Hemoroid)
HUMAS - RSUP Fatmawati
Monday, 11 August 2025 09:28 WIB
Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati
Rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah (tinja, kotoran) keluar dari dalam tubuh. Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang terletak pada lapisan rektum dan kulit anus. Gangguan pada hemoroid terjadi ketika plexus ini membesar. Hemoroid/wasir/ambeyen adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus. Prevalensi hemoroid di dunia diperkirakan 4,4% dari populasi manusia. Tahun 2008 lebih dari 230 juta jiwa yang menderita ambeyen, diprediksi tahun 2030 meningkatkan menjadi 350 juta jiwa. Di Indonesia ada 10 juta orang menderita ambeyen / hemoroid, cenderung meningkat di usi 45 – 65 tahun.Prevalensi hemoroid 5,7 % populasi. Tahun 2007 ada sekitar 12,5 juta penduduk menderita ambeyen, diprediksi tahun 2030 bisa mencapai 21,3 juta orang. Faktor resiko terkena wasir, adalah sebagai berikut : keturunan, struktur anatomis dubur, pekerjaan yang duduk terlalu lama, sering mengejan dan angkat berat, dll. Usia : Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Bisa menyerang pada usia 20-50 tahun baik laki-laki atau perempuan tetapi paling banyak pada usia 45 - 65 tahun. Penyebab terjadinya hemoroid / ambeyen/ wasir adalah : 1). Pola buang air besar yang salah (tidak teratur, mengedan, memakai jamban duduk, lama duduk di jamban sambil membaca, merokok dll). 2). Susah BAB / diare lama . 3). Peningkatan tekanan perut karena tumor. 4). Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada perut dan perubahan hormonal). 5). Hubungan seksual peranal. 6). Kurang serat (sayur dan buah). 7). Kurang minum . 8). Kurang gerak dan olahraga. Gejala ambeyen / wasir/ hemoroid , yaitu : 1). Terdapat benjolan di daerah dubur . 2). Dubur terasa nyeri / panas. 3). Dubur terasa gatal. 4). Keluar darah segar saat buang air besar. 5). BAB seperti tidak tuntas. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara : 1). Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat ? melunakkan tinja dan meningkatkan jumlah yang dikeluarkan. 2). Minum banyak cairan. Minumlah enam hingga delapan gelas air. 3). Jangan mengejan berlebihan. 4). Segera buang air besar jika sudah merasa ingin. 5). Berolahraga. 6). Hindari duduk terlalu lama. 7). Hindari mengangkat benda berat. 8). Jika hamil, tidurlah miring. Referensi : ? Brown, John Stuart, 1995, “Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.184-189. ? Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994,“Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah”, Binarupa Aksara, Jakarta, hal. 266-271. ? Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999, “Kumpulan Kuliah Patologi”, Jakarta, hal.263-279. ? Dudley, Hugh A.F, 1992, “Ilmu Bedah Gawat Darurat”, Edisi 11, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal.506-508. ? David C, Sabiston, 1994, “Buku Ajar Bedah”, Bagian 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.56-59. ? Faisal, 2006, “Wasir”, www. medika. blogspot. com. Gotera, W, 2006, “Ambeien yang Bandel”, www. balipost. co. id. Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper, 2000, “Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam”, Volume 4, Edisi 13, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.159-165. ? Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper 1999, “Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam”, Volume 1, Edisi 13, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.255-256. ? Kumar, Robbins, 1995, “Buku Ajar Patologi II”, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.274-275. ? Sjamsuhidajat, R, Wim de Jong, 1998, “ Buku Ajar Ilmu Badah”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.910-915. ? Underwood, J.C.E, 1999, “Patologi Umum dan Sistemik”, Volume 2, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 468, 492. Kontributor : Unit Promosi Kesehatan – RSUP Fatmawati.
Halaman Highlights